'masuk dalam perangkap'

saya memulainya dengan cara yang aneh. ada semacam rasa 'masuk dalam perangkap' meski itu semua adalah pilihan saya sendiri. 

sejak awal saya hanya suka kesederhanaan (meski ternyata term sederhana itu wajib direvisi kembali) dan tak pernah terbersit untuk menjadi kaya. anehnya, segela yang saya rencanakan dengan begitu rapi tak berjalan dengan benar bahkan berantakan. hingga suatu hari saat puncak kejenuhan dalam sujud terakhir shalat maghrib saya berdoa, "wahai sang pencipta, saya bosan merencanakan hidupku. mulai saat ini, tolong aturlah hidupku". 

DIA pasti bukan TUHANKU !!!

setelah sekian tahun luntang lantung, terbersit pertanyaan untuk apa semua hal tercipta. bermula dari lahir, balita, kanak-kanak, remaja, dewasa, tua dan akhirnya mati merupakan ritunitas kehidupan ini. tapi apa maknanya? apa maksudnya? apa yang harus di cari?. segala jawaban terlintas mulai dari kejayaan, kekayaan, kebahagiaan dsb. tapi kenapa terasa ada yang salah, apa yang kurang?.

(tetap saja)

masih (tetap saja) gamang,
memilih antara ada atau tiada.

masih (tetap saja) gundah,
memilih antara fana atau kekal.

masih (tetap saja) gelisah,
memilih antara ego atau kesejatian.

'kebenaran'

katanya orang-orang sudah pada sadar kalau 'kebenaran' adalah konsep "semua adalah 1 (maha 1), dasar semua keyakinan agama, ada dalam ajaran-ajaran semua agama tapi dalam posisi ajaran rahasia, karena 'kebenaran' adalah sama maka dunia luar sudah memiliki kesadaran tentang kesatuan, tapi di sini sering diwanti-wanti itu adalah ilmu rahasia yang tidak boleh dibagi-bagi.