RSS Feed

Sabtu, 20 Desember 2014

(biarpun nanti dikatakan murtad) Selamat Natal bagi teman2 Kristiani...

di sebuah sosmed, seorang ustad muallaf berkata, ".... jangan sampai alasan toleransi, kita membahayakan akidah kita, jangan sampai dengan alasan toleransi, malah jatuh dalam keharaman. dalam banyak hadits kita mendapatkan bahwa Rasulullah selalu menyelisihi Yahudi dan Nasrani, baik pakaian, ibadah, juga hari raya. maka beratribut natal, mengucap selamat natal, itu termasuk penyerupaan yang nyata, seharusnya kaum Muslim meninggalkannya. renungkan, "siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka" (HR Ahmad, Abu Dawud, Thabrani)".

seorang kompasioner juga berkata, "ada juga yang beralasan bahwa menghormati umat lain merayakan hari besar agama mereka juga tak harus dgn saling mengucapkan selamat. Cukup dengan tidak berdebat keras yang menjurus pada permusuhan dan pertikaian, lalu bersama-sama saling bantu menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat itu jauh lebih baik ketimbang berdebat untuk sesuatu yg bersifat keyakinan semacam itu".


PUSIIINGG..!!!, ribut melulu setiap menjelang natal. padahal ini persoalan klasik yang sangat sederhana. saya bingung, bagian manakah yang 'menyerupai'? pertanyaan saya, apakah mengucap selamat natal merupakan penyerupaan yang nyata seperti yang dimaksud dalam hadist di atas? coba pikirkan, apakah mengucap selamat natal pada teman yang nasrani akan mempengaruhi aqidah? apakah akan mengurangi nilai keyakinan?. Dengan logika sederhana saja akan memperoleh jawaban 'tidak'.

pelarangan ucapan salam natal adalah sebuah ketakutan. melarang sesuatu berdasar pada suatu ketakutan yang belum terbukti adalah suatu pembodohan. mari kita ingat :
  • pelarangan berdoa di makam rasul Muhammad karena takut ada yang bertawassul,
  • peruntuhan rumah tempat tinggal rasul Muhammad dan bunda Khadijah selama 28 tahun dan dijadikan toilet dengan alasan perluasan areal masjidil haram padahal intinya khawatir akan dikeramatkan.
  • penutupan warung makan di waktu siang saat bulan ramadhan karena tidak menghargai dan ditakutkan akan menggoda muslim berbuka puasa.
  • pelarangan ucapan selamat natal, karena ditakutkan akan memiliki dampak serius bagi keyakinan seorang muslim....

ckckckk, betul-betul aneh tapi lucu dan bikin hidup lebih hidup !!!
btw, biarpun nanti dikatakan murtad, saya dan keluarga mengucapkan selamat natal bagi teman2 kristiani.

PENTING :
yang dilarang oleh fatwa mui tahun 1981 adalah upacara natal tapi sekarang dipelintir menjadi dilarang mengucapkan selamat natal. aneh dan ajaib. Sumber :
KEPUTUSAN KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG PERAYAAN NATAL BERSAMA


0 komentar:

Posting Komentar