RSS Feed

Sabtu, 07 April 2012

. ...


mengawali hidup,
pada akar keindahan semesta,
mencari mata air di antara bebatuan.

menjalani hidup,
pada dahan harapan kehidupan,
mencari nikmat di sela perih.

mengakhiri hidup,
pada pucuk ketakutan manusia,
mencoba berdamai dengan iblis.

harusnya luka bukan lagi luka,
karena yang terlihat hanyalah darah
layaknya sakit tak lagi sakit,
karena hanya itu yang terhirup setiap detik

tapi..duhai pujaan,
benar benar perih rasanya,
hingga nafas terasa sesak...

tapi...duhai keindahan,
amat sempit rasanya,
hingga berdiripun amat susah...

kini...
saat ini...
detik ini...
(mungkin) sampai esok hari...

semoga tak selamanya..........

(makassar, 25 april 2011 Pukul 03.07 dini hari)

0 komentar:

Posting Komentar