RSS Feed

Rabu, 29 Oktober 2014

(judulx menyusul)

1. sekitar 10 tahun lalu saya pernah numpang tinggal di rumah pengusaha tionghoa selama 2 tahun. saat itu saya disediakan gelas dan piring terpisah, jika ramadhan tiba mereka menyediakan sahur dan kue kue untuk berbuka. jika mereka memakan daging babi atau anjing maka saya diwajibkan untuk makan di warung sebelah. yang aneh adalah karena saya benar benar hanya numpang 100 persen. makanya saya cuma bisa  tersenyum setelah membaca pemberitaan yang menyatakan tidak boleh ada non muslim menjadi pemimpin di jakarta. memang secara statistik, terdapat 200jt lebih muslim di indonesia sehingga tidak mungkin tidak ada yang bisa seberani dan sejujur ahok.
masalahnya adalah apa yang 'baik' itu punya kans untuk menjadi pemimpin?. jika yang tersisa dan punya kans adalah muslim yang kita semua tidak percaya akan kejujurannya, apakah masih pantas kita mendukungnya? disini kita semua diberi pilihan antara cover dan isi. saya lebih memilih non muslim yang berakhlak dari pada muslim yang bermoral bejad.



2. saya juga merasa geli mengetahui ibu menteri kelautan kita di bully hanya karena tidak tamat sma,  suka kawin cerai, perokok dan punya tatto dibetis. apa tidak ada bahan lain yang perlu dikritisi sebelum kita melihat kinerja sang menteri. saya salut karena sang menteri tidak berupaya menyembunyikan kebiasaan tidak lazim dan tampil apa adanya. toh dia dikeluarkan dari sma bukan karena bodoh, karena ternyata selalu juara di kelasnya. dia juga dua kali cerai dan sekarang bersuami orang jerman, tapi yang penting tidak kumpul kebo. dia perokok? trus apa salahnya dengan perokok? ribuan tenaga medis juga menjadi pecandu rokok meski tahu itu adalah kebiasaan tidak sehat. ada yang menilai bahwa tidak pantas merokok di ruang publik karena banyak yang bisa terpapar radikal bebas dari asap rokok, tapi perlu kita tahu bahwa radikal bebas asap kendaraan jauh lebih banyak dan berbahaya dari pada asap rokok namun saya belum pernah mendengar ada kampanye anti asap kendaraan. bertatto?. preman tetangga sebelah tubuhnya penuh tatto juga. saya pernah mendengar kasak kusuk tentangnya tapi semua hilang seiring sang preman rajin sholat bahkan kerap kali lebih dahulu tiba di mesjid dari bapak saya.

3. beberapa hari lalu, saya dan istri kembali tertawa melihat headline di sebuah tabloid islam, "mereka ngotot berkuasa" karena rakus akan kekuasaaan dan benci terhadap kepentingan umat islam. sebabnya tak lain karena orang orang tersebut bukan dari kelompok mereka. saya curiga mereka akan berkata 'demi ummat' jika ditanya kenapa ingin jadi pemimpin.

yang terjadi adalah kita selalu antipati terhadap sesuatu yang berada di luar mindset kita sehingga  kita akan selalu elergi dengan orang yang berbeda ideologi dengan kita. padahal hikmah terserak di seluruh muka bumi tidak tergantung pada ideologi yang dianut penghuninya

bagaimanapun, selalu ada fans & haters
itu adalah hak personal untuk bersikap.
tapi.... mari kita bersikap objektif dan mendahulukan prasangka baik. bukankah islam adalah rahmatan lil 'alamiin???





0 komentar:

Posting Komentar